25 Mar 2012

Ya Allah Berkahilah Hati Kami

Ya Allah berkahilah hati kami, agar semua kesombongan dalam hati dan diri kami digantikan dengan Rahmat dan berkahMU
Ya Allah berkahilah hati kami, agar semua kemarahan digantikan dengan Rahmat dan berkahMu
Ya Allah berkahilah hati kami, agar semua sifat yang mementingkan diri sendiri dan keegoisan digantikan dengan Rahmat dan berkahMu
...
Ya Allah berkahilah hati kami, agar semua sifat ujub, iri hati, dengki dan takabur, digantikan dengan Rahmat dan berkahMU

Ya Allah berkahilah hati kami, agar semua kelicikan dan keserakahan digantikan dengan rahmat dan berkahMu

Ya Allah biarkanlah rahmat dan berkahMU memenuhi seluruh hati dan diri kami, agar seluruh hati dan diri kami dipenuhi ketenangan, kedamaian, agar kami dapat semakin menggantungkan diri kepadaMu , selalu dalam limpahan RahmatMU dan berkahMu

Ya Allah terimakasih atas KasihMu yang telah membersihkan emosi-emosi negatif dalam hati dan diri kami ; Yang telah membuka dan mengarahkan hati kami menjadi semakin baik lagi dalam meraih Ridha-Mu , sehingga seluruh hati dan diri kami dipenuhi oleh Rahmat dan Berkah-Mu...Sehingga kami dapat menikmati ketentraman , kedamaian, ketenangan dan keindahan dalam limpahan Rahmat dan berkahMu...

Aamiin Ya Allah..Aamiin Ya Rabbal alamiin...
Alhamdulillahi 'ala kullihal...

♥♥.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•
... سُبْحَان اللهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لآ اِلهَ اِلّا اللّهُ وَ اللّهُ اَكْبَرُ وَلا حَوْلَ وَلاَ قُوَّة ِ الَّا بِاللّهِ الْعَلِىّ الْعَظِيْم
.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.• •*´¨♥♥


___________░▒▒▒░
_________▒░▒░▒░▒
________▒░░░▒░░░▒
______▒▒░░░▒░░░░▒
____▒▒░░░░▒░░░░░▒
_█_▒▒░░░░▒░░░░░░▒
_██▒░░░░▒▒░░░░░░▒█
_██▒░░░▒▒▒░░░░░▒ █_ █
█_██░░▒▒▒█░░░░▒ █ ██
████░░████░░░░░███
_██████████░░░████
__███████████████
___█████████████
____█_██_██_███___█
_______█_ ██ _██__███
___███___ ██ _█_ █████
_███▓██__██__ ███▓██
_████▓██_██_ ███▓██
__████▓██ ██_██▓███
____██▒▒▒_██_█████
_____▒░░░▒██_███ ▒▒▒▒
____▒░░░░░▒████▒▒░░░▒
____▒░░░░░░▒█▒░░░░░░░▒
_▒▒░░░░░░▒▒▒▒▒▒░░░░░▒
▒░░░░░░░▒▒▒▒▒▒▒▒░░░░▒
▒░░░░░░▒░▒▒▒▒▒▒░░░░░▒
_▒▒▒▒▒▒░░▒░▒░░▒▒▒▒▒▒
___▒░░░░░▒██▒░░░▒▒
_▒░░░░░░▒_██_▒░░░░▒
▒░░░░░░▒__██__▒░░░░▒
▒░░░░░▒___██___▒░░░░▒
_▒░░░▒____██____▒░░░▒
__▒░▒_____██____▒░░▒
__▒▒______██____▒░▒.
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِينَ () الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ () مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ () إيَّاكَ نَعْبُدُ وإيَّاكَ نَسْتَعِينُ () اِهْدِنَا الصِّراطَ الْمُسْتَقِيمَ () صِرَاطَ الَّذِينَ أنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيِنَ.()

Beriman Kepada Rosul-Rosul Allah


Pengertian Iman kepada Rasul Allah

Iman kepada rasul adalah mempercayai bahwa Allah telah mengutus para nabi dan rasul untuk keselamatan umat manusia dunia dan akhirat. Iman kepada rasul merupakan rukun iman yang keempat. Orang islam wajib mengimani para nabi dan rasul.


Nama-nama Rasul Allah dan Sifat-sifatnya

1. Nama-nama Rasul Allah

Nama-nama rasul Allah swt, yang wajib kita ketahui ada 25 orang, yaitu:

1. Adam a.s
2. Idris a.s
3. Nuh a.s
4. Hud a.s
5. Saleh a.s
6. Ibrahim a.s
7. Luth a.s
8. Ismail a.s
9. Ishaq a.s
10. Yaqub a.s
11. Yusuf a.s
12. Ayub a.s
13. Zulkifli a.s
14. Suaib a.s
15. Musa a.s
16. Harun a.s
17. Daud a.s
18. Sulaiman a.s
19. Ilyas a.s
20. Ilyasa a.s
21. Yunus a.s
22. Zakaria a.s
23. Yahya a.s
24. Isa a.s
25. Muhammad saw.

2.  Sifat-sifat Rasul

Para rasul mempunyai sifat-sifat yang istimewa dibanding dengan manusia pada umumnya. Sifat-sifat tersebut adalah:

* Siddiq (benar)

Seorang rasul wajib mempunyai sifat siddiq, jika tdak, maka umatnya akan menjadi sesat. Rasul mustahil bohong (kizib)

* Amanah (terpercaya)

Seorang rasul dalam mengemban titah Allah wajib mempunyai sifat amanah supaya sukses dalam menyampaikan ajaran-Nya. Seorang rasul mustahil bersifat khianat.

* Fatanah (cerdas)

Para rasul sebagai manusia pilihan wajib memiliki kecerdasan, supaya bisa membimbing umatnya dan mengatasi seluruh persoalan yang terjadi, terutama masalah keagamaan. Mustahil Seorang rasul bodoh (baladah)

* Tablig (menyampaikan)

Segala perintah Allah dan larangan-Nya wajib disampaikan kepada umatnya, supaya terbimbing ke jalan yang benar. Seorang rasul mustahil menyembunyikan (kitman) firman-firman Allah untuk umatnya.

C.  Fungsi Beriman kepada Rasul Allah

Fungsi beriman kepada rasul Allah di antaranya:

1. Menambah keyakinan kita kepada rasul itu sendiri. Sehingga tidak ragu-ragu lagi bahwa ajaran yang dibawahnya adalah benar-benar untuk keselamatan dunia dan akhirat.

2. Menjadikan teladan perilaku rasul dalam kehidupan sehari-hari, karena rasul tidak ada yang mengajarkan kepada sesuatu yang menyesatkan.

3. Menjadi jembatan untuk menuju kebahagiaan yang hakiki,m karena para rasul senantiasa diberikan wahyu dan pelihara segala tindakannya sehari-0hari. Perilaku rasul itu semata-mata karena perintah dan ajaran Allah, bukan dari nafsunya.


D.  Meneladani Sifat-sifat Rasulullah saw.

1. Meneladani Sifat Siddiq   

Untuk menel;adani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya.

2. Meneladani Sifat Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik dan benar.

3. Meneladani Sifat Fatanah

Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.

4. Meneladani Sifat Tablig

Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah satu upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-mata karena perintah Allah swt.

Definisi, Pengertian dan Arti Aqidah

Akidah (Bahasa Arab: اَلْعَقِيْدَةُ; transliterasi: Aqidah) dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu akidah.
Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-'aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.


Sedangkan menurut istilah (terminologi): 'akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.


Jadi, Akidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid[2] dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma' Salaf as-Shalih

Pembagian akidah tauhid

Walaupun masalah qadha' dan qadar menjadi ajang perselisihan di kalangan umat Islam, tetapi Allah telah membukakan hati para hambaNya yang beriman, yaitu para Salaf Shalih yang mereka itu senantiasa menempuh jalan kebenaran dalam pemahaman dan pendapat. Menurut mereka qadha' dan qadar adalah termasuk rububiyah Allah atas makhlukNya. Maka masalah ini termasuk ke dalam salah satu di antara tiga macam tauhid menurut pembagian ulama :
  • Tauhid Al-Uluhiyyah,
    mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.
  • Tauhid Ar-Rububiyyah,
    mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
  • Tauhid Al-Asma' was-Sifat,
    mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.
Iman kepada qadar adalah termasuk tauhid ar-rububiyah. Oleh karena itu Imam Ahmad berkata: "Qadar adalah kekuasaan Allah". Karena, tak syak lagi, qadar (takdir) termasuk qudrat dan kekuasaanNya yang menyeluruh. Di samping itu, qadar adalah rahasia Allah yang- tersembunyi, tak ada seorangpun yang dapat mengetahui kecuali Dia, tertulis pada Lauh Mahfuzh dan tak ada seorangpun yang dapat melihatnya. Kita tidak tahu takdir baik atau buruk yang telah ditentukan untuk kita maupun untuk makhluk lainnya, kecuali setelah terjadi atau berdasarkan nash yang benar.
Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istilah Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah karena istilah ini adalah istilah yang baru. Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah, maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi, maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah dan tidak boleh kita beribadah melainkan hanya kepada Allah semata. Lihatlah firman Allah pada surat Yusuf ayat 40
surah / surat : Yusuf Ayat : 40


maa ta'buduuna min duunihi illaa asmaa-an sammaytumuuhaa antum waaabaaukum maa anzala allaahu bihaa min sulthaanin ini alhukmu illaa lillaahi amara allaa ta'buduu illaa iyyaahu dzaalika alddiinu alqayyimu walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna
Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.